DAFTAR ISI
BAB I
SISTEM OPERASI
1.1 PENGERTIAN SISTEM OPERASI
Seperti telah
disebutkan pada bab terdahulu, omput operasi termasuk dalam kelompok system software yaitu perangkat lunak yang
berperan dalam menjalankan perangkat keras omputer dan omput omputer secara
keseluruhan.
Sistem Operasi adalah perangkat lunak
yang bertugas mengelola penggunaan sumberdaya dalam omputer dan menyediakan
antarmuka bagi pengguna untuk mengakses sumberdaya tersebut.
1.2 Fungsi
1.2.1 Antar Muka Pengguna
Fungsi ini
merupakan fungsi yang paling mudah dikenali oleh pengguna karena melalui fungsi
ini pengguna dapat berinteraksi dengan ystem operasi, perangkat keras maupun
perangkat lunak yang lain. Sistem
operasi pada dasarnya menunggu input atau instruksi dari pengguna dan kemudian
menerjemahkan perintah-perintah tersebut dalam bahasa yang dimengerti oleh ystemr. Antar muka pengguna menjadi tempat bagi
pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan perintah tersebut.
Secara
garis besar ada dua model antar muka pengguna yaitu Command Line Interface (CLI) dan
Graphical User Interface
(GUI). CLI memberikan fasilitas bagi
pengguna untuk memberikan perintah dalam bentuk teks sedangkan GUI lebih
berbasis pada tampilan grafis. Dewasa
ini ystem semua ystem operasi modern menyediakan model GUI sebagai antar muka
pengguna. Beberapa menyediakan GUI yang
terintegrasi dengan kernel ystem operasi, misalnya pada Microsoft Windows dan
Apple Mac OS versi awal. Sedangkan yang
lainnya menyediakan GUI yang bersifat modular, yaitu tidak terintegrasi langsung
pada kernel ystem operasinya, seperti pada Unix, Linux dan Mac OS versi X ke
atas.
1.2.2 Manajemen Memori
Memori utama
atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai
ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap
word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi
sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU
dan perangkat Masukan/Keluaran. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data
yang yang bersifat volatile – tidak permanen – yaitu data akan hilang kalau omputer
dimatikan.
Sistem operasi
bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
memori seperti:
S Menjaga
track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
S Memilih
program yang akan di-load ke memori.
1.2.3 Manajemen File
File (berkas)
adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas
tersebut. Umumnya file merepresentasikan program dan data. File dapat mempunyai
struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi
mengimplementasikan konsep abstrak dari file dengan mengatur media penyimpanan
massal, misalnya tapes dan disk.
Sistem operasi
bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen file :
S Pembuatan
dan penghapusan file.
S Pembuatan
dan penghapusan direktori.
S Mendukung
manipulasi berkas dan direktori.
S Memetakan
berkas ke secondary-storage.
S Mem-back-up
berkas ke media penyimpanan yang tidak permanen (non-volatile).
1.2.4 Manajemen Proses
Proses adalah
sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa
sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola
oleh Sistem Operasi. Misalnya, penggunaan memori oleh CPU, file-file yang terbuka, dan penggunaan
oleh perangkat-perangkat input/output lain. Ketika proses tersebut berhenti
dijalankan, ystem operasi akan mendapatkan kembali semua sumber daya yang yst
digunakan kembali.
Sistem operasi
bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
proses seperti:
S Membuat
dan menghapus proses pengguna dan ystem proses.
S Menunda
atau melanjutkan proses.
S Menyediakan
mekanisme untuk sinkronisasi proses.
S Menyediakan
mekanisme untuk komunikasi proses.
S Menyediakan
mekanisme untuk penanganan deadlock.
1.3 Manajemen Sistem Masukan Dan Keluaran (I / O)
Sistem ini
sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver
yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca,
menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca
berkas pada perangkat keras, CD-ROM
dan floppy disk.
Komponen
Sistem Operasi untuk ystem Masukan/Keluaran:
S Penyangga:
menampung sementara data dari/ke perangkat
Masukan/Keluaran.
S Spooling: melakukan penjadwalan
pemakaian Masukan/Keluaran ystem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
S Menyediakan driver:
untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan/Keluaran
tertentu.
1.4 BIOS
BIOS
merupakan singkatan dari Basic Input/Output System. BIOS adalah kode-kode program yang pertama
kali dijalankan ketika omputer dinyalakan (booting). Fungsi utama BIOS adalah untuk
mengidentifikasi dan mengenali perangkat keras omputer. Biasanya BIOS akan tersimpan dalam ROM (Read Only Memory) yang ada pada
motherboard suatu omputer.
Ketika omputer
dinyalakan maka BIOS akan mencoba mengenali bagian-bagian omputer berikut
ini:
S clock
generator.
S processors
dan caches.
S
chipset (memory controller and I/O controller).
S
system memory.
S
Semua perangkat PCI
S
primary graphics controller.
S
Mass storage controllers (seperti SATA and IDE controllers).
S
Various I/O controllers (such keyboard/mouse and
USB).
Setelah
dikenali maka BIOS akan memanggil program untuk boot suatu omput operasi (boot loader). Kita dapat melakukan
setting BIOS dengan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh BIOS. Biasanya dengan menekan tombol Del atau F2
(tergantung jenis komputernya) ketika omputer baru dinyalakan.
JENIS-JENIS SISTEM OPERASI :
S DOS
(Disk Operating System)
S UNIX
S Microsoft
Windows
S Apple
Mac OS
S Linux
1.5 MENYIAPKAN DAN MENJALANKAN SISTEM OPERASI
Mengenal ystem
informasi saja tidak cukup. Bagi seorang
yang bergerak dalam pemrograman perlu mengetahui secara lebih mendalam tentang
bagaimana instalasi, booting dan menjalankan ystem operasi, dari pada pengguna
biasa.
1.5.1 Instalasi
Instalasi adalah pemasangan perangkat
lunak pada system computer. Sedangkan Instalasi Sistem Operasi adalah
pemasangan system operasi pada ystem computer.
Sistem operasi akan dipasang terlebih dahulu ystemrg perangkat lunak
yang lain. Perangkat lunak yang lain
baru yst dijalankan setelah ystem operasi terinstal dengan benar. Proses instalasi sangat bergantung pada jenis
ystem operasinya. Berdasarkan tampilan
anta mukanya kita dapat membagi menjadi dua, yaitu yang berbasis GUI dan
berbasis CLI. Proses instalasi berbasis
GUI ada pada ystem operasi Microsoft Windows (GUI penuh pada versi Vista),
Apple Mac OS ver X dan yang di atasnya, beberapa versi Linux seperti, Ubuntu
dan turunannya (Xubuntu, Kubuntu, Edubuntu, dan lain-lain), Mandriva dan
turunannya (PC Linux OS), dan Fedora versi terbaru. Sedangkan versi CLI ada pada Linux versi
Slackware, Gentoo dan lain-lain.
Proses
instalasi juga dapat dibagi berdasarkan sumber instalasinya, yaitu bersumber
dari media baik itu CD, DVD atau hard-disc dan yang bersumber dari network
(jaringan). Proses instalasi dengan
menggunakan media CD atau DVD merupakan metode yang paling umum digunakan. Pada bagian ini hanya akan dijelaskan tentang
proses instalasi dengan sumber dari CD/DVD.
Tahapan-tahapan
dalam instalasi :
Ø Cek
kesiapan perangkat keras. Tahap ini
bertujuan untuk memastikan bahwa semua perangkat perangkat keras dan
periferalnya terpasang dengan benar.
Selain itu juga untuk melihat apakah spesifikasi perangkat keras ystemr
didukung oleh ystem operasi tersebut.
Ø Setting
BIOS. Pada dasarnya tahapan ini adalah
untuk mengkonfigurasi BIOS agar meletakkan media instalasi dalam urutan paling
atas dalam prioritas booting.
Ø Booting
dari media instalasi. Apabila setting
BIOS berhasil dengan baik, maka ystemr akan
boot dari media instalasi.
Ø Setting
I/O utama. Tahapan ini bertujuan untuk
mengatur agar perangkat input / output utama (mouse, keyboard dan video) dapat
berjalan dengan baik ketika proses instalasi dilakukan.
Ø Persiapan
dan penentuan lokasi instalasi. Media
yang paling umum digunakan sebagai target instalasi adalah hard disk yang
tertanam di ystemr. Kita perlu
mempersiapkan hard disk tersebut agar siap ditulis. Persiapan ini meliputi partisi hard disk
(termasuk besarnya volume untuk masing-masing partisi) dan format partisi
sesuai dengan ystem file yang disyaratkan oleh ystem operasi. Untuk Microsoft Windows, dapat menggunakan ystem
file NTFS atau FAT32. Untuk linux dapat
digunakan ystem file ext2, ext3, ReiserFS, dan XFS. Untuk Apple Mac OS X biasanya digunakan HFS+.
Ø Penentuan
paket Sistem Operasi yang akan diinstal.
Tahap ini kadang tidak diperlukan jika kita memilih instalasi secara
default. Namun bila kita ingin
menginstal ystem operasi agar sesuai dengan keinginan kita (custom installation) maka tahapan ini
harus dilakukan. CD atau DVD instalasi,
biasanya mempunyai paket-paket aplikasi yang dapat kita pilih ketika instalasi ystem
operasi berjalan atau ketika proses instalasi telah selesai.
Ø Proses
copy ke hard disk. Setelah penentuan
paket aplikasi dilakukan,
maka
proses copy file instalasi ke hard disk
dapat segera dilakukan.
Ø Setting peripheral lain. Tahapan ini bertujuan untuk menginstal driver bagi peripheral (kartu VGA, kartu
suara, chipset motherboard dan
lain-lain) pada suatu ystemr agar dapat bekerja dengan optimal.
Ø Penentuan user.
User adalah pengguna dari ystem operasi yang telah diinstal. Data dari user yang biasanya ditanyakan
adalah user name dan password. Secara
umum ada dua level pengguna, yaitu administrator dan user biasa. Administrator mempunyai hak pada semua bagian
dari ystem operasi sedangkan user biasa mempunyai hak yang ditentukan oleh
administrator.
1.5.2 Booting
Booting
adalah proses awal saat komputer dihidupkan. Proses awal booting dimulai dari
pembacaan dan eksekusi program yang tersimpan di ROM komputer dan data setup
yang tersimpan dalam CMOS. Bagian ini
disebut POST (Power On Self Test) apabila
berhasil, maka perangkat lunak sistem BIOS yang berisi program BIOS dari ROM
dan BIOS dari adapter (misalnya dari VGA) akan dimuat ke memori utama (RAM) dan
dilanjutkan dengan pembacaan program start-up yang tersimpan di dalam boot
sector hard disk. Dari sini barulah
sistem operasi dimuat dari hard disk.
Pada sistem
operasi seperti Microsoft Windows, kita tidak dapat melihat apa yang terjadi
ketika sistem operasi dimuat (mulai dijalankan). Kita hanya disuguhi tampilan (biasanya logo)
yang disebut sebagai boot-splash. Tetapi
pada keluarga Linux, kita dapat memilih apakah proses jalannya sistem operasi
ditampilkan atau tidak dengan mengkonfigurasi file boot-loader (biasanya
menggunakan LILO atau Grub).
1.6. Perintah Berbasis Teks
Bagi banyak
orang bekerja dengan perintah berbasis teks (CLI) ketika berhadapan dengan
sistem operasi mungkin sangat menyulitkan karena harus menghapal perintah dan
mengetikkan perintah tersebut serta tampilan yang tidak menarik. Namun sesungguhnya bekerja dengan memiliki
keuntungan tersendiri, antara lain:
S eksekusi
perintah relative lebih cepat.
S hemat
dalam penggunaan sumberdaya (terutama CPU dan memori utama).
S tidak
bergantung pada perangkat keras dengan spesifikasi tinggi (terutama pada VGA
dan monitor).
Pada sistem
operasi Microsoft Windows dan Apple Mac OS X, mode CLI mungkin jarang
digunakan, bahkan mungkin tidak pernah.
Tetapi pada keluarga Linux dan Unix, mode CLI ini tetap merupakan bagian
penting, terutama untuk administrasi sistem dan jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar